KOMPONEN DALAM DSS ATAU DECISION SUPPORT SYSTEM
Pendekatan yang diterapkan untuk merancang komponen teknologi yang dibutuhkan dalam membangun DSS efektif adalah merancang kapabilitas perangkat keras dan perangkat lunak bagi manajemen dialog, pendekatan alternatif struktur data berdasarkan fungsi manajemen data, serta merancang model-model analisis dalam pengambilan keputusan yang digunakan dalam DSS.
A. MANAJEMEN DIALOG
Komponen dialog suatu DSS adalah perangkat keras dan perangkat lunak yang memberi sarana interface (antarmuka) antara pemakai dengan DSS. Komponen dialog menyajikan output DSS pada pemakai dan mengumpulkan input ke dalam DSS. Beberapa jenis gaya dialog, antara lain :
1. Dialog tanya jawab
DSS bertanya kepada pemakai, kemudian pemakai menjawab, dan seterusnya, sampai DSS mengeluarkan jawaban yang diperlukan untuk mendukung keputusan. Dialog tanya jawab menggunkan bahasa yang umum.
2. Dialog Perintah
Jenis ini adalah perintah untuk menjalankan fungsi-fungsi DSS. Format perintah menggunakan kata-kata standar dan pendek. Untuk aplikasi sederhana, perintah-perintahnya mudah dipelajari tetapi mungkin bagi pemakai yang jarang menggunakan sistem perlu belajar kembali.
3. Dialog Menu
Gaya dialog yang populer dalam SPK ialah dialog menu. Dalam dialog menu, pemilih memilih salah satu dari beberapa alternatif menu, dengan menekan tombol pada papan kunci.
4. Dialog form masukkan /keluaran
Dialog form masukan/keluaran menyediakan form input tempat pemakai memasukkan perintah dan data, form keluaran merupakan tanggapan dari DSS. Sesudah memperhatikan form keluaran, pemakai dapat mengisi form masukan lainnya untuk melanjutkan dialog.
5. Dialog Masukan dalam Konteks Keluaran
Perluasan dari dialog form masukan adalah dengan mengkombinasikan form masukan dan keluaran sehingga masukan dari pemakai selalu dalam konteks keluaran DSS sebelumnya. Dalam gaya dialog ini, DSS memperlihatkan keluaran yang dapat diisi oleh pemakai sehingga dapat sekaligus mengubah keluaran tersebut.
B MANAJEMEN DATABASE
Manajemen database merupakan topik yang relevan dengan sebagian besar aplikasi komputer termasuk DSS. Database merupakan prasyarat untuk merancang DSS yang efektif, agar dapat :
1. Menyederhanakan pengumpulan dan pemeliharaan data yang digunakan DSS.
2. Membatasi fungsi-fungsi pengelolaan yang dibutuhkan DSS.
3. Menyederhanakan perancangan DSS.
4. Mengeliminasi performansi yang tidak perlu dan mendukung keamanan.
5. Meningkatkan kemampuan penggunaan data secara kolektif.
Sistem Manajemen Data Base (DBMS) juga merupakan prasyarat penting bagi DSS, karena DBMS menangani pemeliharaan dan kontrol database, serta menyederhanakan program interface DSS dengan Database. Dalam pengembangan komponen manajemen database, akan terjadi pemilihan satu atau lebih model data. Model data adalah metode penyajian, pengolahan, penyimpanan, dan penanganan data dalam suatu komputer. Suatu model data mempunyai 3 bagian, yaitu :
1. Kumpulan struktur data, misalnya tabel, hubungan, hirarki, atau network.
2. Kumpulan operasi yang dapat diterapkan pada struktur data, misalnya pembaharuan, pencarian informasi, kombinasi dan sambungan.
3. Kumpulan aturan/kendala yang menetapkan atau mengubah status nilai pada struktur database.
Model data harus dibedakan dengan komponen pemodelan suatu DSS. Meskipun komponen manajemen database dapat digunakan oleh komponen pemodelan, model data merupakan model penyimpanan data dan operasi-operasi pada penyimpanan, sedangkan komponen pemodelan terdiri dari model-model keputusan.
C. MANAJEMEN MODEL
Komponen pemodelan memberikan kemampuan pengambil keputusan untuk menganalisa masalah secara penuh melalui pengembangan dan perbandingan alternatif keputusan. Integrasi model-model ke dalam sistem informasi berarti mengubah suatu sistem informasi manajemen yang berdasarkan pendekatan komunikasi data dan pelaporan terintegrasi, menjadi suatu sistem pendukung keputusan. Komponen pemodelan merupakan alat utama untuk mendukung aktifitas pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Komponen pemodelan mendukung aktivitas-aktivitas pada fase design dan choice, yang meliputi :
1. Proyeksi
2. Deduksi
3. Analisis
4. Penetapan alternatif
5. Optimasi
6. Simulasi
Perancangan komponen pemodelan harus memungkinkan user atau pengambil keputusan untuk mendukung aktivitas-aktivitas secara langsung. Beberapa kapabilitas yang dibutuhkan pemodelan dalam DSS adalah sebagai berikut :
1. Interface
Pemakai dapat bekerja dalam proses pemecahan masalah tanpa selingan yang tidak perlu. Parameter kontrol harus diekspresikan dalam bentuk yang mudah dikenali oleh pemakai
2. Control
Pemakai harus diberi suatu spektrum kontrol. Jika memungkinkan, sistem harus mendukung operasi manual yang memnungkinkan pemakai dapat memilih level operasi algoritma yang sesuai. Mekanisme kontrol harus memungkinkan pemahaman pemakai secara langsung terhadap solusi masalah.
3. Fleksibilitas
Operasi-operasi manual dan algoritmik dapat saling dipertukarkan sehingga pemakai dapat mengembangkan sebagian solusi melalui metode manual dan melanjutkannya dengan metode algoritma dan sebaiknya.
4. Umpan Balik (feedback)
Sistem harus menyediakan umpan balik sehingga pemakai mengetahui secara penuh kedudukan proses solusi setiap saat. Perancangan itu sendiri harus menggunakan sistem umpan balik
Pendekatan yang diterapkan untuk merancang komponen teknologi yang dibutuhkan dalam membangun DSS efektif adalah merancang kapabilitas perangkat keras dan perangkat lunak bagi manajemen dialog, pendekatan alternatif struktur data berdasarkan fungsi manajemen data, serta merancang model-model analisis dalam pengambilan keputusan yang digunakan dalam DSS.
A. MANAJEMEN DIALOG
Komponen dialog suatu DSS adalah perangkat keras dan perangkat lunak yang memberi sarana interface (antarmuka) antara pemakai dengan DSS. Komponen dialog menyajikan output DSS pada pemakai dan mengumpulkan input ke dalam DSS. Beberapa jenis gaya dialog, antara lain :
1. Dialog tanya jawab
DSS bertanya kepada pemakai, kemudian pemakai menjawab, dan seterusnya, sampai DSS mengeluarkan jawaban yang diperlukan untuk mendukung keputusan. Dialog tanya jawab menggunkan bahasa yang umum.
2. Dialog Perintah
Jenis ini adalah perintah untuk menjalankan fungsi-fungsi DSS. Format perintah menggunakan kata-kata standar dan pendek. Untuk aplikasi sederhana, perintah-perintahnya mudah dipelajari tetapi mungkin bagi pemakai yang jarang menggunakan sistem perlu belajar kembali.
3. Dialog Menu
Gaya dialog yang populer dalam SPK ialah dialog menu. Dalam dialog menu, pemilih memilih salah satu dari beberapa alternatif menu, dengan menekan tombol pada papan kunci.
4. Dialog form masukkan /keluaran
Dialog form masukan/keluaran menyediakan form input tempat pemakai memasukkan perintah dan data, form keluaran merupakan tanggapan dari DSS. Sesudah memperhatikan form keluaran, pemakai dapat mengisi form masukan lainnya untuk melanjutkan dialog.
5. Dialog Masukan dalam Konteks Keluaran
Perluasan dari dialog form masukan adalah dengan mengkombinasikan form masukan dan keluaran sehingga masukan dari pemakai selalu dalam konteks keluaran DSS sebelumnya. Dalam gaya dialog ini, DSS memperlihatkan keluaran yang dapat diisi oleh pemakai sehingga dapat sekaligus mengubah keluaran tersebut.
B MANAJEMEN DATABASE
Manajemen database merupakan topik yang relevan dengan sebagian besar aplikasi komputer termasuk DSS. Database merupakan prasyarat untuk merancang DSS yang efektif, agar dapat :
1. Menyederhanakan pengumpulan dan pemeliharaan data yang digunakan DSS.
2. Membatasi fungsi-fungsi pengelolaan yang dibutuhkan DSS.
3. Menyederhanakan perancangan DSS.
4. Mengeliminasi performansi yang tidak perlu dan mendukung keamanan.
5. Meningkatkan kemampuan penggunaan data secara kolektif.
Sistem Manajemen Data Base (DBMS) juga merupakan prasyarat penting bagi DSS, karena DBMS menangani pemeliharaan dan kontrol database, serta menyederhanakan program interface DSS dengan Database. Dalam pengembangan komponen manajemen database, akan terjadi pemilihan satu atau lebih model data. Model data adalah metode penyajian, pengolahan, penyimpanan, dan penanganan data dalam suatu komputer. Suatu model data mempunyai 3 bagian, yaitu :
1. Kumpulan struktur data, misalnya tabel, hubungan, hirarki, atau network.
2. Kumpulan operasi yang dapat diterapkan pada struktur data, misalnya pembaharuan, pencarian informasi, kombinasi dan sambungan.
3. Kumpulan aturan/kendala yang menetapkan atau mengubah status nilai pada struktur database.
Model data harus dibedakan dengan komponen pemodelan suatu DSS. Meskipun komponen manajemen database dapat digunakan oleh komponen pemodelan, model data merupakan model penyimpanan data dan operasi-operasi pada penyimpanan, sedangkan komponen pemodelan terdiri dari model-model keputusan.
C. MANAJEMEN MODEL
Komponen pemodelan memberikan kemampuan pengambil keputusan untuk menganalisa masalah secara penuh melalui pengembangan dan perbandingan alternatif keputusan. Integrasi model-model ke dalam sistem informasi berarti mengubah suatu sistem informasi manajemen yang berdasarkan pendekatan komunikasi data dan pelaporan terintegrasi, menjadi suatu sistem pendukung keputusan. Komponen pemodelan merupakan alat utama untuk mendukung aktifitas pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Komponen pemodelan mendukung aktivitas-aktivitas pada fase design dan choice, yang meliputi :
1. Proyeksi
2. Deduksi
3. Analisis
4. Penetapan alternatif
5. Optimasi
6. Simulasi
Perancangan komponen pemodelan harus memungkinkan user atau pengambil keputusan untuk mendukung aktivitas-aktivitas secara langsung. Beberapa kapabilitas yang dibutuhkan pemodelan dalam DSS adalah sebagai berikut :
1. Interface
Pemakai dapat bekerja dalam proses pemecahan masalah tanpa selingan yang tidak perlu. Parameter kontrol harus diekspresikan dalam bentuk yang mudah dikenali oleh pemakai
2. Control
Pemakai harus diberi suatu spektrum kontrol. Jika memungkinkan, sistem harus mendukung operasi manual yang memnungkinkan pemakai dapat memilih level operasi algoritma yang sesuai. Mekanisme kontrol harus memungkinkan pemahaman pemakai secara langsung terhadap solusi masalah.
3. Fleksibilitas
Operasi-operasi manual dan algoritmik dapat saling dipertukarkan sehingga pemakai dapat mengembangkan sebagian solusi melalui metode manual dan melanjutkannya dengan metode algoritma dan sebaiknya.
4. Umpan Balik (feedback)
Sistem harus menyediakan umpan balik sehingga pemakai mengetahui secara penuh kedudukan proses solusi setiap saat. Perancangan itu sendiri harus menggunakan sistem umpan balik
Komentar
Posting Komentar